Type Here to Get Search Results !

Ini dia Cara Memaknai Kelahiran Nabi Muhammad SAW

0
Sepanjang sejarah peradaban manusia telah melahirkan banyak tokoh hebat yang telah menjadi titik balik suatu perubahan peradaban dan tatanan masyarakat tertentu hingga kemudian layak menjadi idola bagi masyarakat tersebut. Sejarah dibaca memang untuk melahirkan tokoh di masa lampau. Ini menjadi salah satu filosofi dari disiplin sejarah itu sendiri.

sumber (www.trentekno.com)

Dalam tradisi Maulid Nabi Muhammad saw, hal itu sangat kental. Bahkan, tidak hanya melahirkan tapi juga menyegarkan kembali bahwa hanya ada satu tokoh kunci dan super idol dalam keyakinan kita, yakni Nabi Muhammad saw. Maka tidak berlebihan barangkali ketika pada tahun 1978, seorang Michael H. Hart menempatkan sosok Muhammad saw. pada urutan pertama dalam bukunya Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah.

Penokohan ini tentunya tidak asal comot tanpa parameter dan tanpa telaah mendalam, melainkan dengan melalui proses analisa historis yang komprehensif dan tentu objektif. Bagaimana mungkin seorang Muhammad yang hidup yatim piatu, berasal dari kelaurga miskin dan seorang pengembala domba, mampu menguasai lebih dari separuh dunia. Ajarannya bahkan masih dikenang dan bergema serta kokoh di setiap jiwa umatnya sampai sekarang. Ini tentu sebuah prestasi sejarah yang tak ada tandingannya.

Esensi itulah, yang menjadi awal tausyiah Drs. H. Tg Saleh Samuan, dihadapan ratusan Haji dan Hjjah Aceh Tengah, yang tergabung dalam Ikatan Persaudraan Haji Kabupaten itu, Kamis (24/1/13) pagi, dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad saw, 12 rbiul awal 1434 hijriyah, yang dipusatkan di gedung Olag Seni Takengon.

Sebagai bahan inspirasi, papar Tgk. Saleh Samaun, ada satu hal yang kiranya perlu di tekankan dan kedepankan, bahwa kelahiran Nabi Muhammad, sesungguhnya merupakan rahmat terbesar yang telah dilimpahkan Allah SWT, atas alam dan umat manusia keseluruhannya, jeals Tgk Saleh Samaun “ Hal ini sesuai dengan firman Allh Swt, dalam Al-Quran, Surat An-biya ayat 107, “. Muhammad adalah utusan Allah”.

Apa yang telah dinukilkan dalam Al-qur’an tersebut adalah merupakan dasar bagi pemuliaan Muhammad yang jauh melampaui penghormatan yang biasanya diberikan kepada seorang Nabi, dan bahkan kini kaum Muslim yang taat tidak akan pernah menyebutkan sesuatu yang dimiliki oleh atau berkaitan dengan Nabi tanpa menambahkan atribut syarif ("mulia").

”Meskipun Nabi Muhammad, telah tiada, urai Tgk Saleh Samuan, tetapi warisan berharga yang ditingalkannya, Al-Qur.an dan As-Sunnah adalah dua rahmat Allah yang ditinggalkan Nabi kepada kita umatnya, untuk dijadikan pegangan hidup yang akan menuntun manusia pada jalan keselamatan dunia dan akhirat.

Nabi Muhammad saw, akan terus dikenang dan disebut, dalam do’a’dan ungkapan,,papar Tgk Saleh, yang dalam seaip ceramah dan tausiyaih , selalu mengingtkan warga masyarakat, untuk berbuat yang terbaik, bagi sesama. “Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama, sebut Saleh Samuan.

Untuk dapat dikenang orang, tidak harus menjadi orang besar. Tetapi setiap orang dapat menjadi manusia yang dikenang, tidak hanya ketika masih hidup, tetapi juga ketika sudah tiada lagi di dunia ini. Untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama, tidak ada batasan suku, budaya,kepercayaan ataupun usia. Sebagai seorang manusia, kita diberikan kebebasan oleh Sang Pencipta, untuk memilih : menjadi manusia yang dikenang karena bermanfaat bagi orang lain, atau menjadi manusia yang dilupakan, karena kehadirannya di dunia ini tidak berarti apapun bagi sesama. ada ditangan kita masing masing, tukas Saleh Samaun.

Sebelunnya salah seorang pengurus IPHI Aceh Tengh, Drs. Tgk. Jamaluddin kepada awak media mengungkapkan kegiatan ini dapat berlangsung berkat silaturahmi antar pengurus dan anggota IPHI dan menyampaikan melalui pengumuman maupun undangan. Selain dijadikan sebagai wahana pembinaan pasca haji dalam upaya menjaga kelestarian kemabruran haji, juga untuk memperingati Maulid nabi Muhammad SAW. “Semoga, kita dapat menghayati keteladanan Rasullullah SAW.” Ujarnya..

Esensi Maulid sebagai Sarana Mempererat Silaturrhami dan Ukhuwwah
Bupati Aceh Tengah, Ir. H.Nasaruddin, MM yang hadir ditengah-tengah keluarga besar IPHI setempat, dalam kata sambutannya menyatakan Peringata Maulid Nabi Muhammad Ssw 1434 H, adalah merupakan peristiwa besar dalam sejarah Islam dan memiliki arti yang sangat penting, bukan hanya bagi kehidupan beragama tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu, ia sangat antusias dan memberikan respon kepada pengurus IPHI Acehh Tengah, yang telah menggas kegitan perigatan Maulid Nabi, dalam suasana yang penuh kebersamaan dan persaudaraan, dan silaturrahmi diantara warga IPHI Aceh Tengah.

Silaturrahmi dan saling menyambung ukhuwwah antar sesama orang Islam adalah merupakan perintah Nabi. Dalam keluarga jangan sampai terjadi putus kekeluargaan. Dan antar sesama muslim jangan sampai terjadi putus persaudaraan. Saling bertemu dan saling bersalaman. ungkap Bupati, “Alangkah indahnya suasana seperti ini, katanya, seraya berujar, sembari mengajukan pertanyaan yang menggugah nuranui “ bagaiman jadinya, jika peringatan Maulid ditiadakan,. maka suasana Silaturrhami dan Ukhuwwah yang indah dan mempesona ini akan lenyap. Sungguh sangat disayangkan ujar Pak Nas, panggilan adkrab Nasaruddin. “Karena momentum untuk terus memacu diri dan berlomba menjadi yang terbaik di hadapan Allah, dan peringatan Maulid ini, juga merupakan wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. yang tidak cukup kita implementasikan hanya dengan bershalawat kepada Nabi, melainkan segala sikap hidup Nabi Muhammad SAW, harus kita jadikan Uswatun Hasanah (panutan/teladan) dalam kehidupan kita” kata Bupati.

Diakhir sambutannya, Bupati Nasaruddin, mengajak warga IPHI Aceh Tengah, untuk terus membanguan kebersamaan, kekeluargaan dan silaturahmi. Menurutnya “Tiada kecerdasan Tanpa Kekuatan, Tiada Kekuatan Tanpa Persatuan, Tiada Persatuan Tanpa Kebersamaan, dan Tiada Kebersamaan Tanpa Persaudaraan yang sejati dengan indah dan damai Syari’at Islam. pungkas Bupati.

Source : http://www.acehprov.go.id/

Post a Comment

0 Comments

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !