Belajar dari Adik Kecil ku

tidak begitu tahu aku akan jalan pikiran adik kecil ku. Meski umurnya jauh dari umurku, namun kebesaran sikapnya. Begitulah pelajaran yang kudapat darinya. Tentang menghadapi teman-temannya.

Siang itu hari jumat, kewajiban bagi muslim untuk melakukan sholat fardhu jumat pun tiba. Beriringan begitu banyak bapak-bapak yang pergi menuju masjid ujung kampung di desa kami. Kebetulan waktu itu ada sebuah acara perkawinan yang berlangsung. Menurutku Sudah menjadi kebiasaan disetiap kampung, jika ada acara pesta baik itu perkawinan ataupun khitanan. Pastilah banyak anak-anak yang bermain. seperti sudah di rencanakan begitu. berkumpul dan berkerumun di sebuah lapak yang pastinya banyak di gelar jika ada acara-acara.

kembali lagi ke sholat jumat. aku dan adikku pun setelah bersiap-siap untuk berangkat, namun untuk menuju kemesjid tempat kami sholat jumat akan melewati acara pesta pernikahan. motor melaju tidak terlalu kencang, ketika melewati acara itu, banyak sekali anak-anak sebaya adik kecil di belakang ini. namun ia lebih memilih untuk ikut sholat jumat bersamaku daripada harus berkumpul bersama teman-teman sebayanya.

disini aku dapat pelajaran. betapa ia lebih mengikuti nuraninya. meski tanpa ia sadari atau tidak, aku begitu terasa “wah..”ternyata anak kecil sebaya adikku ini juga mengerti betapa pentingnya sholat jumat, padahal sebenarnya ia pun belum di wajibkan untuk itu. tapi setidaknya kedinian yang berawal baik, insya Allah menjadi pondasi dan dasar yang akan dan pasti berguna kelak.
makasih adik ku sayang..
semoga engkau bisa lebih baik dalam memanajemen waktu dan sikap mu.
Amin....