Ronny Ganni, Animator Indonesia yang Penuh Karya

minat yang dirasakannya sudah muncul sejak menginjak di bangku sekolah, yaitu tertarik dengan seni. namun di masa ronny kecil belum ada sekolah yang serius memperhatikan bakat dari peserta didiknya. dengan latar minatnya yang menyukai seni itulah kemudian ia kuliah jurusan arsitektur di Universitas Indonesia. tetapi ternyata di akhir-akhir masa perkuliahannya ronny merasa kurang cocok di jurusan arsitek dan mulai tertarik untuk mengenal 3D software, tidak hanya sekedar itu, dari niatnya yang lumayan besar untuk mengerti tentang dunia 3D software dan cara menggunakannya ia lalu serius untuk memulai mempelajarinya secara otodidak, karena memang saat itu cukup sulit untuk mencari fasilitas yang bisa digunakan untuk belajar di indonesia.

Sumber

dari situlah pria berambut gondrong ini jadi tertantang untuk terus mempelajarinya, keterbatasan tidak dijadikannya alasan. karena orang sukses itu memang tidak perlu mencari alasan untuk tidak berusaha.

setelah menyelesaikan studinya kemudian ia membuat portofolio animasi, untuk ditawarkan dan ternyata ia diterima sebagai animator di Infinite Framework batam dan terus menjalani karir sebagai animator selama 9 tahun. pria kelahiran 1983 ini juga memberikan tips, ternyata untuk bisa menjadi seorang animator profesional, pendidikan formal tidak menjadi acuannya. tetapi kemampuan dan keahlian yang menjadi bahan pertimbangan diterima atau tidaknya untuk mampu bersaing dalam pekerjaan di bidang animasi dan seni.

dari kegigihan dan kerja kerasnya, saat ini ronny pun bisa dikatakan seorang animator yang sukses, karena hasil dari editannya sudah banyak dinikmati oleh banyak orang didunia khusunya mereka yang hobbi menonton film yang berbau animasi. proyek film yang sudah di selesaikan ronny diantaranya adalah, Avengers (2012), Pacific Rim (2013), Noah (2014), Tranformers : Age of Extinction (2014) dan Avengers : Age of Ultron (2015). tutur pria dengan nama lengkap ronny gani ini.

Sumber : Detikcom