Aku tak pernah mengerti jalan pikirannya,
namun aku selalu rindu akan tingkah nya, Ngambeknya, perhatiannya.
saran dan nasihat untukku terus selalu mengingat akan ibadahku,
Namun dia terlalu besar untuk ku gapai, kuraih dan ku miliki.
Aku takut akan semua kelebihannya yang tak mungkin untuk mengimbangi.
Semangat yang ia sisipkan dulu masih begitu berbekas.
Meski kekuatannya tak sekuat bromo,
Semangatnya tak setinggi himalaya,
Tetapi ku masih dapat merasakan tinta permanent setitik semangatnya.
Limited Story, 20 November 2010.
like it
ReplyDeleteTerima kasih udah mau mampir dan yang ikhlas berkomentar.
Blog yang hanya beraktifitas lewat "hape" ini akan selalu banyak kekurangan, jadi sangat susah untuk menyertai "post pict".
Salam pembelajar.