detak jam dinding di kamar yang terdengar, karena malam itu begitu sunyi dan dari celah jendela terlihat temaram rembulan yang menembus kaca bening dengan tirai yang tersingkap dibagian tepi. pikirannya kembali ke masa lalu, ketika ia masih bersama keluarga. apalagi saat baru saja menikah, begitu mesranya sang suami terhadap dirinya.
"ah, sudahlah. semuanya yang terjadi kini sudah tidak seperti dulu" namun semua itu hanya membuatnya selalu teringat masa lalunya.
cuaca diluar yang semakin dingin dan membuat beku pikiran menjadikan ia teringat saat malam hari sang suami menyuruhnya pergi dari rumah. hal itu terjadi ketika ia telah memiliki buah hati.
dengan berat hati ia pergi dari rumah keluarga besar sang suami. karena keterbatasan haknya, sang anak pun tidak boleh ia bawa. dengan berat hati ia langkahkan kaki keluar dari rumah sang suami dengan status kurang jelas.
bantal guling dikamar pun menjadi korban kekangenan sang ibu terhadap anaknya. setelah sekian lama tak bersua. dipeluknya erat-erat guling tersebut. tak terasa air mata sang ibu muda ini telah membasahi guling yang berada dipelukannya itu.
kini ia pun hanya bisa sedikit berusaha. semoga saja hati sang suami lebih terbuka dan mau mengizinkan ia bertemu dengan anaknya.
si ibu ini selalu teringat bahwa kasih ibu sepanjang masa. itu lah yang selalu membuat ia selalu berusaha agar bisa bertemu anaknya, apalagi wajah lucu si anak yang sering kali hadir di pelupuk mata sendunya.
kini ia hanya bisa berdo'a dan usaha.
FIKSI SECTION
Semoga bisa bertemu dengan si buah hatinya..amin
ReplyDeletewah jadi terharu mba setelah membaca ceritanya semoga mereka bisa bertemu
ReplyDeletekamal@ semoga aja ya mas, amin. Insya Allah bahagia pada waktunya.
ReplyDeleteAmin.
Warsito@ hmmm...yarp yarp.
sedih sekali...mb dapat merasakannya karna mb jug aseorang ibu.
ReplyDeleteSemoga suaminya sadar akan apa yang di lakukannya dan anak kembali kepada ibunya.
ibudini@ iya mbak, mungkin perasaan bapak sama ibu itu beda. Meskipun hanya sedikit.
ReplyDeleteSemoga nanti nya bisa kembali menjadi seperti yang di inginkan
ReplyDeletecerita fiksi yang benar2 berkesan realistis,
ReplyDeletemas ardian bagus banget menceritakan keadaan yang natural dengan cerita yang pendek, tapi saya langsung mengeti, hanya saja motivasi suami itu meninggalkan ibu muda itu yang saya belum paham..
wah ini baru fresh kawan, semangat ya kawan, paling seneng kalau ada sahabat yang bikin fiksi...... sedih nich ceritanya....
ReplyDeletekasihan ya si ibu...moga diberi ketabahan....
ReplyDeletesayang sekali suami bertindak berlebihan, seharusnya bertindak bijak dengan mengijinkan sang ibu bertemu anaknya
ReplyDeletesedih membayangkannya... hiks...
ReplyDeleteaduuuh T_T
ReplyDeletewaw
ReplyDeletengiik..tega amat tuh suaminya..emangnya salah apa dia?? -.-a
ReplyDeletemudah2an cepet insap deh tuh suaminya..
Hemmmmmm..... aku mencoba ketemu anakku susah banget, sempet milih hura-hura, sekarang mencoba memperbaiki diri....
ReplyDeleteTerima kasih udah mau mampir dan yang ikhlas berkomentar.
Blog yang hanya beraktifitas lewat "hape" ini akan selalu banyak kekurangan, jadi sangat susah untuk menyertai "post pict".
Salam pembelajar.