nafsu yang menjadi raja ku
iri mengikuti dan membibing di kiri ku
siapakah aku
lama sekali ku temukan penuntun ku
perintah yang ku jalani seperti tak berarti
kurasa telah lama
masih seperti dulu hingga saat ini
di tambah dengan kesibukan duniawi yang menuntun jemari
untuk beberapa saat
ketika hati ini tenang
menjadikan pikiran terang
melaluinya seperti di awang-awang
dan hanya sedikit lintasan pesawat terbang
menciptakan kebimbangan
maka kembali terpuruk ku dalam kubang
lagi dan lagi, dan tak selalu rapi
beterbangan, mungkin menyongsong mentari
atau malah firasat hampa
tanpa akhir yang indah, malah dera
kebingungan ini tak kuharap datang
harusnya ia menghilang
supaya ku temukan tempat terang
rasa tenang jangan kau hilang
mungkin jalan ku masih panjang
tapi itu hanya pikiran ku seorang
aku ingin rasa yang telah ada tetap lah ada
kekuasaan pencipta yang kurasa
mestinya ku jaga untuk selamanya
dan kini harus ku kejar dengan lari
agar kudapat rahmat dari sang Rabbul Izzati
Manusia memang makhluk yang sempurna. Begitu lengkap perangkatnya baik 'software' maupun 'hardware'nya. Seperti pisau bermata dua, ada 'software' yang mengajak menuju 'kehancuran' dan 'kegelapan' serta ada 'software' yang mengajak menuju 'keselamatan' dan 'cahaya'. Tarik menarik diantara keduanya untuk 'memperebutkan' sang Aku. Berbahagialah bagi mereka yang dapat memenangkan perjuangan hidup ini yang begitu dahsyat gelombangnya. Tidak sedikit yang tenggelam dan terpuruk dalam hidup ini. Salam blogger. Sukses selalu Sobat.
ReplyDeleteKita yang diberikan semua dengan lengkap oleh Allah terkadang masih saja di salah pergunakan...
ReplyDeletetapi semoga saja kita tidak termasuk orang2 yang tak bersyukur...
wah, kalo nafsunya mengarah ke hal yang buruk.. ya jangan dituruti..
ReplyDeletemending memperbaiki diri, untuk mengharap rido illahi..
*nyambung nggak sih komennya?..
abis bingung kalo dihadapkan pada puisi :)
Selamat Idul Fitri 1432 H
ReplyDeleteMohon maaf lahir dan batin
Semoga Allah SWT senantiasa mengampuni segala dosa
dan kesalahan kita serta menerima semua amal ibadah kita
Amiiin.
keep fighting buat dapet rahmat-Nya! :D
ReplyDeletemet lebaran, minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir batin :)
Wah bagus nih puisinya.. Memang jika kita mendekatkan diri pada Allah, maka batin kita menjadi tenang ya? Semoga rasa yg sudah ketemu tak akan lagi pergi.. :)
ReplyDeletekunjungan perdana.. kunjungan balik yaa :)
ReplyDeleteTerima kasih udah mau mampir dan yang ikhlas berkomentar.
Blog yang hanya beraktifitas lewat "hape" ini akan selalu banyak kekurangan, jadi sangat susah untuk menyertai "post pict".
Salam pembelajar.